Foto: Tembok rumah
warga Palbatu, Tebet, Jakarta Selatan, bermotif batik
|
Pada umumnya batik dibuat dari cairan
malam yang diolah oleh canting. Namun berbeda dengan kampung batik yang satu
ini. Tidak menggunakan cairan malam melainkan cat tembok yang digunakan untuk
membuat batik. Karena media yang digunakan untuk membuat batik adalah jalan dan
tembok rumah warga sekitar.
Kampung Batik yang terletak di Jalan
Palbatu, Tebet, Jakarta Selatan, menjadi satu-satunya kawasan di Jakarta yang
memiliki rumah dan jalan bermotifkan batik. Kampoeng Batik Palbatu meraih dua
rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 2011 dan 2012.
Rekor MURI pertama, diraih oleh
masyarakat kampong batik pada tahun 2011 atas rekor “Pemrakarsa dan Penyelenggara
Pengecatan Jalan dengan Motif Batik Terpanjang, 133,9 meter. Rekor kedua diraih
pada tahun 2012, karena kampung batik ini memiliki jumlah rumah warga terbanyak
yang dicat bermotif batik.
Berawal dari keinginan untuk
melestarikan batik, kini Kampoeng Batik Palbatu bisa dijadikan salah satu
tujuan wisata edukatif. Di kampong batik yang diresmikan pada tanggal 21 Mei
2011 terdapat dua sanggar, yakni Sanggar Setapak dan Sanggar Batik Cantingku.
Selain itu, dengan bangga Masyarakat
Kampoeng Batik Palbatu menggelar Jakarta Batik Carnival (JBC). Kegiatan yang
digelar pada 5-6 Mei 2012 lalu, diharapkan mampu menjadi daya dukung dalam
pemberdayaan masyarakat serta peningkatan pertumbuhan ekonomi warga.
“Kegiatan ini bertujuan untuk
mengenalkan serta melestarikan Batik Betawi,” Kata Harry Domino, penggagas
Kampoeng Batik Palbatu.
JBC menampilkan beragam acara, tidak
hanya pameran batik (gelar batik nasional), tapi juga pembelajaran kepada
generasi muda, lewat kegiatan membatik, termasuk lomba disain motifbatik
Betawi, Tak kalah menarik peragaan busana batik oleh remaja.
“Di Jakarta sendiri, kita belum pernah
membuat acara secara karnaval. Acara karnaval batik biasanya ada di Kota Jember,
fashion, Solo dan Semarang, yakni
Batik Karnival,” lanjut pria lahiran Ambarawa, Jawa Tengah.
Warna-warni isi Kampoeng Batik Palbatu,
ternyata dapat membuat pengunjung serasa tidak di Kota Jakarta yang gersang.
Karena di kampung ini dapat ditemui banyak rumah warga dan jalan yang bermotif
batik.
Menurut Iyul, warga Palbatu, banyak
orang, baik media maupun non-media, berkunjung Kampoeng Batik Palbatu untuk
melihat kegiatan apa saja yang dilakukan warga sekitar.
Penulis : Harmiluarsih Yunisari
0 komentar:
Posting Komentar