Jumat, 03 Agustus 2012

KAMPOENG BATIK PALBATU

Foto: Tembok rumah warga Palbatu, Tebet, Jakarta Selatan, bermotif batik
Pada umumnya batik dibuat dari cairan malam yang diolah oleh canting. Namun berbeda dengan kampung batik yang satu ini. Tidak menggunakan cairan malam melainkan cat tembok yang digunakan untuk membuat batik. Karena media yang digunakan untuk membuat batik adalah jalan dan tembok rumah warga sekitar.

Kampung Batik yang terletak di Jalan Palbatu, Tebet, Jakarta Selatan, menjadi satu-satunya kawasan di Jakarta yang memiliki rumah dan jalan bermotifkan batik. Kampoeng Batik Palbatu meraih dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 2011 dan 2012.

Rekor MURI pertama, diraih oleh masyarakat kampong batik pada tahun 2011 atas rekor “Pemrakarsa dan Penyelenggara Pengecatan Jalan dengan Motif Batik Terpanjang, 133,9 meter. Rekor kedua diraih pada tahun 2012, karena kampung batik ini memiliki jumlah rumah warga terbanyak yang dicat bermotif batik.

Berawal dari keinginan untuk melestarikan batik, kini Kampoeng Batik Palbatu bisa dijadikan salah satu tujuan wisata edukatif. Di kampong batik yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 2011 terdapat dua sanggar, yakni Sanggar Setapak dan Sanggar Batik Cantingku.

Selain itu, dengan bangga Masyarakat Kampoeng Batik Palbatu menggelar Jakarta Batik Carnival (JBC). Kegiatan yang digelar pada 5-6 Mei 2012 lalu, diharapkan mampu menjadi daya dukung dalam pemberdayaan masyarakat serta peningkatan pertumbuhan ekonomi warga.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan serta melestarikan Batik Betawi,” Kata Harry Domino, penggagas Kampoeng Batik Palbatu.

JBC menampilkan beragam acara, tidak hanya pameran batik (gelar batik nasional), tapi juga pembelajaran kepada generasi muda, lewat kegiatan membatik, termasuk lomba disain motifbatik Betawi, Tak kalah menarik peragaan busana batik oleh remaja.

“Di Jakarta sendiri, kita belum pernah membuat acara secara karnaval. Acara karnaval batik biasanya ada di Kota Jember, fashion, Solo dan Semarang, yakni Batik Karnival,” lanjut pria lahiran Ambarawa, Jawa Tengah.

Warna-warni isi Kampoeng Batik Palbatu, ternyata dapat membuat pengunjung serasa tidak di Kota Jakarta yang gersang. Karena di kampung ini dapat ditemui banyak rumah warga dan jalan yang bermotif batik.

Menurut Iyul, warga Palbatu, banyak orang, baik media maupun non-media, berkunjung Kampoeng Batik Palbatu untuk melihat kegiatan apa saja yang dilakukan warga sekitar.


0 komentar:

Posting Komentar